Archive for the ‘indonesia’ Tag

Cassandra – Cinta Terbaik lyrics   Leave a comment

jujur saja ku tak mampu
hilangkan wajahmu di hatiku
meski malam mengganggu
hilangkan senyummu di mataku
ku sadari aku cinta padamu

meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik

jujur saja ku tak mampu
tuk pergi menjauh darimu
meski hatiku ragu
kau tak di sampingku setiap waktu
ku sadari aku cinta padamu

meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit

tapi cintamu yang terbaik

oh meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik

oh meski ku bukan yang pertama di hatimu
tapi cintaku terbaik untukmu
meski ku bukan bintang di langit
tapi cintamu yang terbaik (cintaku yang terbaik)
tapi cintamu yang terbaik (cintaku yang terbaik)
tapi cintamu yang terbaik
» Download MP3 » : Cassandra – Cinta Terbaik.mp3

watch video

i dedicate this one for u_

Posted November 4, 2013 by a'im in Cerpen dan Kisah

Tagged with , , , , , , , , ,

Armada – Dimilikimu Lagi lyrics   Leave a comment

 

Telah berjuta langkah ku lalui tanpa kamu
tapi bayangan dirimu tetap menghampiri aku
selalu saja aku coba untuk melupakan
semua tentang kita berdua tapi aku rindukanmu

aku ingin dimilikimu lagi
entah sampai kapan ku harus menunggu itu
jika ku dimilikimu lagi
kan selalu ku jaga hingga aku tak bernyawa lagi

telah berjuta langkah ku lalui tanpa kamu
tapi bayangan dirimu tetap menghampiri aku
selalu saja aku coba untuk melupakan
semua tentang kita berdua tapi aku rindukanmu

aku ingin dimilikimu lagi
entah sampai kapan ku harus menunggu itu
jika ku dimilikimu lagi
kan selalu ku jaga hingga aku tak bernyawa lagi

aku ingin dimilikimu lagi
entah sampai kapan ku harus menunggu itu
jika ku dimilikimu lagi
kan selalu ku jaga hingga aku tak bernyawa, tak bernyawa lagi

» Download MP3 » : Armada – Dimilikimu Lagi.mp3

 

i dedicate this one for u_

Keutamaan Bulan Rabiul Awwal (1)   2 comments

Bulan Rabi’ul Awal merupakan bulan yang sangat mulia bagi kaum muslimin. Di bulan inilah terlahir seorang yang sangat dibanggakan dan dicintai oleh umat islam di seluruh dunia.
 Dia membawa wahyu Allah SWT untuk menyelamatkan umatnya dari kegelapan dunia menuju ke jalan yang terang benderang sebagai bekal untuk ke akherat nanti. Dialah Rasulullah “Muhammad SAW”. Seorang yang sangat menyayangi umatnya hingga di akhir hayatnyapun mengucapkan “Umatku…umatku…”. Dialah satu-satunya yang dapat memberi syafa’at kepada manusia di hari yang sangat berat itu. Dialah yang bersujud kepada Allah SWT untuk umatnya dan berkata “Ana Laha…Ana Lahaa..”  sehingga Allahpun bersabda: ” Irfa’ yaa Muhammad…Isyfa’ tusyaffa’…?” .

Wahai saudaraku…! pantaskah bilamana kita menyepelekan bulan ini? Pantaskah kita jika bulan ini terlewati sedang kita dalam keada’an lalai? Pantaskah seorang yang mengaku mencintai Rasulnya dan berkeinginan untuk mendapatkan syafa’at di alam kubur ketika ditanya oleh Munkar Nakir  : siapa nabimu? berharap untuk bisa menjawabnya. Pantaskah seorang mukmin ingin mendapat syafa’atnya ketika sedang kebingungan, kepada siapakah aku meminta syafa’at sa’at tidak diterima satupun syafa’at nabi-nabi lain di hari kiyamat nanti sedangkan dia tak kenal Rasulullah SAW. Sungguh sangat jauh harapan itu.Wahai saudaraku…! di bulan inilah Rasul kita Muhammad SAW dilahirkan, akan tetapi mungkin terlintas dalam pikiran kita sebuah pertanya’an: “Mengapa Rasulullah SAW tidak dilahirkan di bulan lain yang lebih barakah? Mengapa tidak dilahirkan di bulan  lain seperti Ramadhan, dimana Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dan dihiasi dengan Lailatul Qadar? Atau disalah satu dari bulan-bulan haram lainnya seperti Dzulhijjah, Dzulqa’dah, Muharram atau Rajab (Asyhur Alhurum) yang telah diagungkan oleh Allah SWT dimana di situ diciptakan langit dan juga bumi? Atau di bulan Sya’ban dimana di situ terletak malam Nishfu Sya’ban  ? Mengapa dilahirkan di hari senin bulan Rabi’ul Awal?

Lahirnya Rasulullah SAW di hari senin tanggal dua belas Rabi’ul Awal bukanlah suatu kebetulan atau tanpa hikmah dan faidah tertentu. Akan tetapi di situ terdapat hikmah tersendiri yang jika seorang muslim meyakininya, niscaya akan menambah   kecinta’anya kepada beliau. hikmah tersebut adalah:

Pertama : di sebuah Hadist disebutkan bahwa “Allah SWT menciptakan pepohonan dihari senin “. Hadist ini merupakan peringatan yang sangat muliya bagi umat Islam yaitu Bahwa: ” Allah menciptakan bahan makanan, Rizki, buah-buahan dan kebaikan-kebaikan yang dengan itu anak Adam berkembang biyak dan bertahan hidup serta membuat hatinya senang melihatnya, adalah agar mereka lega dan tenang untuk mendapatkan sesuatu yang membuatnya hidup sesuai dengan hikmah Allah SWT. Maka dengan lahirnya Rasulullah SAW di hari itu, itu adalah sebagai keceriya’an dan kebahagian untuk semua (Qurratui ‘uyun), dan tidak diragukan lagi bahwa hari senin adalah hari yang penuh barakah dan menjadi barakah karena kelahiran seorang Rasul yang muliya. Beliau telah ditanya tentang hari ini kemudian menjawab: “Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan”.

Kedua : Lahirnya Rasulullah SAW dibulan Rabi’ merupakan isyarat yang sangat jelas bagi orang yang cerdas dan mengerti tentang asal mula kalimat Rabi’ , yaitu bahwa dalam kalimat tersebut terdapat makna optimis atas datangnya sang pembawa  kabar gembira bagi umatnya.

Syeikh  Abdur-rahman As-shoqli mengatakan: “Setiap nama seseorang mempunyai peran dalam kehidupannya, baik dalam segi perorangan atau yang lain. Di Fashl Arrabi’   Bumi mengeluarkan semua isinya dari berbagai nikmat-nikmat Allah SWT serta Rizki-rizki-Nya yang di situ terdapat kemaslahatan seorang hamba,  dan dengan itu seorang hamba bisa bertahan hidup, serta  di situlah kehidupan mereka berlangsung. Sehingga terbelahlah biji-bijian, serta berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang telah ditentukan di situ, sehingga orang yang memandangnya menjadi senang dan ke’ada’annya-lah yang memberikan kabar gembira akan kedatangan waktu masak dan memetiknya. Di sini terdapat isyarat yang sangat agung atas mulainya berbagai nikmat Allah SWT”.

Maka kelahiran Nabi Muhammad SAW di bulan ini adalah sebagai isyarat yang sangat nyata dari sang pencipta agar kita mengagungkan dan memujinya karena ketinggian martabat Rasul SAW. Dimana beliau adalah sebagai pembawa kabar gembira bagi semua yang ada di alam semesta, serta rahmat bagi mereka dari berbagai kehancuran dan ketakutan di dunia dan di akherat. Sebagian dari Rahmat Allah SWT yang paling agung yaitu anugrah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk memberikan hidayah bagi umat islam menuju jalan yang lurus. Sebagai mana dalam firman Allah SWT :

 (وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ) [ الشورى : 52] .

Sesungguhnya kamu benar-benar meberi petunjuk kepada jalan yang lurus”.

Ketiga : Tidakkah kita melihat bahwa Musim Arrabi’ adalah musim yang paling stabil dan paling bagus, karena di situ tidak ada dingin yang sangat mengganggu dan tidak juga panas yang membikin gelisah, di siang dan malamnya tidak terlalu lama. Akan tetapi semua seimbang dan stabil. Dia adalah musim yang terbebas dari penyakit-penyakit seperti di musim gugur, panas, dan dingin. Akan tetapi manusia menjadi segar dan bergairah di musim ini, sehingga malamnya menjadi waktu yang sangat tepat untuk bertahajud, dan siangnya untuk berpuasa. Hal tersebut menyerupai keadaan syari’at islam yang tengah-tengah serta memudahkan bagi umatnya.

Keempat : Allah SWT telah berkehendak untuk menjadikan mulia berbagai tempat dan waktu dengan adanya Nabi, bukannya menjadikan muliya Nabi dengan adanya tempat dan waktu. Maka tempat dan waktu itulah yang mendapatkan kemuliya’an serta keutama’an dan keistimewa’an yang sangat besar dengan kedatangannya Nabiyullah Muhammad SAW  .   

Memang benar, karena jikalau Rasulullah SAW dilahirkan di bulan Ramadhan contohnya atau di bulan-bulan haram lainnya atau di bulan Sya’ban yang berbarokah; niscaya orang akan menyangka bahwa Nabi menjadi mulia dikarenakan beliau di lahirkan di bulan-bulan tersebut, karena keistimewa’an dan keunggulannya dari bulan-bulan lainnya. Akan tetapi Allah yang Maha Adil telah berkehendak untuk melahirkan baginda Rasul SAW di bulan Rabi’ul Awal, agar bulan ini menjadi mulia dan tampak bersinar terang.  Dalam sebuah Sya’ir dikatakan:

وتضوعت بك مسكا بك الغبراء
        بك بشر الله السماء فزينت

ومساؤه بمحمد وضاء
        يوم يتيه على الزمان

“Karenamu wahai Muhammad, Allah SWT memberi kabar gembira kepada langit hingga diapun berhias.
dan karenamulah, debu-debu kotor menjadi berbau minyak misik”.
“Hari dimana dalam keada’an  bingung di sebuah zaman, sorenya menjadi terang, di karenakan datangnya  Muhammad”.

Kejadian bersejarah di bulan Rabi’ul Awal

Bulan ini adalah bulan yang sangat mulia, bagaimana tidak? bulan ini adalah bulan dimana Orang yang sangat mulia di dunia ini dilahirkan. Di bulan ini juga sang pencipta mengambil arwah suci nabi akhiru zaman ini. Kedua kejadian ini adalah kejadian yang sangatlah penting di bulan ini. Bulan yang sangatlah dimuliyakan dengan datangnya sang pembuka pintu kegelapan.

Karena kedua kejadian tersebut adalah kejadian yang sangatlah penting bagi kaum muslimin, kita akan membahasnya disini secara ringkas:

Kelahiran sang baginda Rasul SAW.

Seorang calon ayah pun terpaksa harus meninggalkan kotanya tercinta menuju ke Syam  untuk mencari rizki demi menghidupi keluarganya. Sang ibu yang sedang mengandung calon buah hatipun terpaksa merelakan suaminya untuk pergi ke sana. Dengan harapan akan kembali dengan membawa kabar gembira. Abdullah setelah pulang dari Syam, mampir di kota Madinah untuk mengunjungi keluarganya seperti yang diperintahkan bapaknya Abdul Muthalib. Akan tetapi takdir berkata lain, dia sakit di kota ini dan akhirnya meninggal di situ. Air mata Aminahpun menetes tanpa terasa, mengingat calon buah hati yang akan terlahir yatim.

Sebelum Aminah melahirkan sang buah hati, dia selalu bermimpi bahwa sebuah cahaya keluar dari dirinya dan menerangi semua istana di Syam. Setelah datang hari yang telah ditentukan Allah SWT sebagai hari kelahiran sang Nabi SAW yaitu hari senin, hari yang ke dua belas dari bulan Rabi’ul Awal, keluarlah sang baginda Rasul SAW dari perut ibunya, dengan dikelilingi oleh cahaya yang menerangi seluruh istana Syam, dan sang mauludpun bersujud seketika kepada Allah SWT. Dengan tanpa merasakan sakit sedikitpun sang bundapun tersenyum gembira, melihat si buah hati yang di kandungnya telah keluar ke dunia dengan selamat.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dengan mempunyai tiga ibu yang sangat mencintainya, Muhammad SAW tak lagi merasa bahwa dia terlahir yatim, tanpa ayah yang menyayanginya. Akan tetapi dengan tiga ibu tersebut, sudahlah cukup sebagai pengganti rasa pahitnya keyatiman. Yaitu ibu yang telah melahirkannya, Aminah at-taahirah, dan ibu yang merawatnya, Barkah al-baarrah wal wadud. Serta ibu yang menyusuinya, yaitu Halimah Assa’diyah.

Di tahun yang ke Enam dari kelahirannya, Ibu tercinta mengajak Muhammad untuk berziyarah ke makam ayahnya di Madinah dengan ditemani satu pembantu, dan ingin mengenalkannya dengan saudara–saudaranya dari Bani Najjar. Dan tinggAllah mereka disitu beberapa bulan. Kemudian mereka ingin kembali ke rumah mereka di Makkah. Dan dalam perjalanan sang ibu merasakan sakit yang sngatlah dahsyat. Hingga semua rasa sakit terkumpul menjadi satu dan dia berkata: ” semua yang hidup akanlah mati, semua yang baru akan sirna, dan semua yang besar akan rusak, dan saya akan mati dan meninggalkan kenangan yang tak sirna, dan aku telah melahirkan seorang yang sangat suci “. sang ibu pun telah kembali kepada sang pencipta. Dan meninggalkan anaknya sendiri bersama pembantunya menuju kerumah kakeknya dengan membawa kesedihan yang berlipat-lipat.

Setelah sampai kepada kakeknya, kakeknya pun bertambah memperhatikannya, merawatnya lebih dari putra-putranya yang lain, agar cucu tercinta tidak merasakan kepahitan menjadi anak yatim piyatu, dia menyayanginya sebagaimana orang tua menyayangi anaknya.

shared by: http://indo.hadhramaut.info/view/1560.aspx

Karate (空 手 道) , Ada yang tau??   Leave a comment

Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan’. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).

Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:

  1. Shotokan
  2. Goju-Ryu
  3. Shito-Ryu
  4. Wado-Ryu

Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.

Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam “4 besar WKF”.

Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO – World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat “tanpa kontak langsung”, berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang “kontak langsung”.

Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:

  1. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis.
  2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
  3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.

Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.

Menurut beberapa Wikipedia.org Aliran-aliran Karate tsb adalah

1. Shotokan

Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan – sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.

2. Goju-ryu

Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa “dalam pertarungan yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan”. Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.

3. Shito-ryu

Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA, lebih banyak dari aliran lain. Namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.

4. Wado-ryu

Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan terkadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.

Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam “4 besar JKF” antara lain adalah:

1. Kyokushin

Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi, aliran ini sangat terkenal baik didalam maupun diluar Jepang, serta turut berjasa mempopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun 1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa pelindung, untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih jiwa/semangat keprajuritan (budo). Aliran ini juga menerapkan hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.

2. Shorin-ryu [3]

Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.

3. Uechi-ryu [4]

Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian, terutama aliran Baihequan (Bangau Putih). [5]

 

Asal usul keturunan RAJA PELEMBANG dan SULTAN PELEMBANG DARUSSALAM   8 comments

Asal Usul dari keturunan Raja-Raja dan Sultan-Sultan Pelembang itu ada 3 (tiga) Jalur, yaitu sebegai berikut ini :

6.1. JALUR RADEN FATTAH (SULTAN DEMAK)

Raja pelembang baru yang pertama adalah Ki Hang Suro Tuo Sangaji Lor yang memerintah dari tahun 1550 s/d 1555 masehi. Beliau adalah cucu dari Raden Fattah Sultan Demak atau anak dari Raden sedakali Pangeran Seberang Lor seda Ing Lautan Pati Unus sultan Demak II.
Jika pada masa pemerintahan Prabu Ariodillah (Ariodamar) Kerajaan Pelembang dinamakannya PELIMBANGAN yang lokasinya adalah kampung tatang 36 ilir Pelembang sekarang ini. Maka pada masa Ki Hang Suro Tuo, nama PELIMBANGAN digantinya menjadi PELIMBANG BARU Yang berlokasi di batu Hampar seberang ilir pelembang lama sekarang ini.
Ki Hang Suro Tuo Sangaji Lor wafat pada tahun 1555 masehi,

6.2. JALUR KETURUNAN SUNAN AMPELDENTA

Raja Pelimbanga ke II
KI GEDE ING SURO MUDO SANGAJI WETAN

Disebabkan KI HANG SURO TUO (atau KI GEDE ING SURO TUO) tidak mempunyai anak, maka Raja Pelimbang ke II ialah kemenakannya sendiri yang bernama Ki Gede ing Suro Mudo anak dari Sunan Ampel Denta Surabaya dan ibunya Nyai Gede ing ilir adik dari Ki Gede Ing suro Tuo. Ki Gede Ing Suro Mudo meninggal dunia pada tahun 1589 setelah memerintah selama 34 tahun (1555 – 1589) dan dimakamkan dipemakaman Batu Hampar dekat makam Ki Gede ing Suro Tuo.

Raja Pelimbang ke III
KI MAS ADIPATI ANGSOKO
Bin KI GEDE ING SURO MUDO
Raja Pelimbang Baru berikutnya yang ke III adalah anak Ki Gede ing Suro Mudo, yaitu Ki Mas Adipati Angsoko bin Ki Gede ing Suro Mudo yang memerintah selama 5 tahun saja (1589-1594) Lokasi Istana kerajaannya tidak lagi di Batu Hampar tetapi dipindahkan ke TALANG JAWA LAMA.

(Raja Pelimbang ke IV)
PANGERAN MADI ANGSOKO
Bin KI GEDE ING SURO MUDO
Oleh karena ketika Ki Mas Adipati Angsoko meninggal dunia, anaknya yang bernama Pangeran Seda ing Kenayan masih kecil, maka Tahta Raja Pelimbang ke IV jatuh kepada saudaranya sendiri bernama PANGERAN MADI ANGSOKO yang memerintah selama 30 tahun (1594 – 1624) dan ketika meninggal tidak meninggalkan anak, maka tahta diserahkan kepada adiknya bernama PANGERAN MEDI ALIT ANGSOKO.

Raja Pelimbang ke V
PANGERAN MEDI ALIT ANGSOKO
Bin KI GEDE ING SURO MUDO
Raja Pelimbang baru yang ke V ini hanya memerintah selama satu tahun saja (1624-1625) dan tidak juga mempunyai anak, dan Beliau digantikan oleh adiknya yang.bernama PANGERAN SEDA ING PURO ANGSOKO

Raja Pelimbang ke VI
PANGERAN SEDA ING PURO ANGSOKO
Bin KI GEDE ING SURO MUDO
Pengeran Seda Ing Puro Angsoko memerintah selaku Raja Pelimbang selama 7 tahun (1625 – 1632) dan Beliaupun tidak ada meninggalkan anak, Kedudukannya digantikan oleh anak Kakaknya (KI MAS ADIPATI ANGSOKO) yang bernama PANGERAN SEDA ING KENAYAN.

Raja Pelimbang ke VII
PANGERAN SEDA ING KENAYAN SABO ING KINGKING
Bin KI MAS ADIPATI ANGSOKO

Pangeran seda Ing Kenayan adalah Anak Ki Mas Adipati Angsoko (Raja ke III) Pangeran Seda Ing Kenayan tidak lagi meneruskan dinasti Angsoko tetapi telah membuat dinasti baru yaitu dinasti Sabo Ing King King, Beliau memerintah selama 12 tahun (1632 – 1644) lokasi istananya dipindah pula ke daerah Sabo KingKing Kelurahn 1 ilir Palembang lama sekarang Pangeran Seda ing Kenayan Sabo ing KingKing beristrikan saudara misan / sepupuhnya sendiri yaitu Ratu Sinuhun Simbur Cahaya, Merekapun tidak memiliki anak. Dengan demikian habislah Keturunan ki Gede ing Suro Mudo atau keturunan Sunan Ampel Denta Surabaya

6.3. JALUR KETURUNAN SUNAN GIRI GERSIK

Raja Pelimbang ke VIII
PANGERAN MOH ALI SEDA ING PASAREAN SABO ING KINGKING

Oleh karena Suami Istri Pangeran Seda Ing Kenayan dan ratu sinuhun simburcahaya tidak menurunkan anak maka Tahta kerajaan dilimpahkan kepada saudara tua (kakak) Ratu Sinuhun bernama Pangeran Moh.Ali Seda ing Pasarean gelar Sultan Jamaluddin Mangkurat V turunan ke 4 dari Raden Paku Moh.Ainulyakin Prabusatmoto joko samudro Sunan Giri gresik Wali songo bin Maulana Ishak Mahdum Syech Awalul Islam Samudra Pasai Aceh.
Pangeran Moh.Ali Seda Ing Pasarean atau Sultan Jamaluddin Mangkurat V ini hanya memerintah selama satu tahun (1644-1645) karena mati terbunuh (diracun) oleh pegawai Keraton Sabo kingking sendiri.

Raja Pelimbang ke IX
PANGERAN SEDA ING RAZAK (SULTAN ABDURROHIM JAMALUDDIN MANGKURAT VI)

Bin Mohammad ali Seda Ing Pasarean

Turunan ke – 5 dari Sunan Giri Gresik walisongo, Pangeran Seda ing Razak ini adalah Dinasti Sabo KingKing terakhir, Istana Sabo KingKing dibumi hangus oleh Angkatan Laut Belanda, maka Sultan Abdurrohim Jamaluddin Mangkurat VI ini beserta keluarganya berhijrah ke Indralaya OKI. Dan Beliau menjadi Sultan di Indralaya. Adapun sebab perang dengan Belanda karena Seda ing Razak tidak mau mengakui VOC dan tidak mau menandatangani kontrak, akhirnya Loji VOC di batu hamper dibakar oleh rakyat atas perintah Sultan. Beliau dimakamkan di desa SAKA TIGA Beliau memerintah selaku Raja Pelimbang ke IX selama 14 tahun (1645-1659) dan memerintah selaku Sultan di Indralaya selama 32 tahun (1659 – 1691).

Raja Pelimbang ke X
KI MAS HINDI (SULTAN ABDURRAHMAN JAMALUDDIN MANGKURAT VII)
Bin Mohammad Ali Seda Ing Pasarean
( Sultan Pelimbang Darussalam ke I )

Beliau adalah adik dari Seda ing Razak atau Sultan Abdurrohim yang hijrah ke Indralaya, Beliau dinobatkan menjadi Raja Pelimbang menggantikan kakaknya dimasa Gubernur Jendral Mr.Johan maaetsuiycker pada bulan juli 1659. Pada tahun 1675 Beliau mendirikan KeSultanan Pelimbang Darussalam, dan oleh karena kakaknya selaku Sultan di indralaya maka beliau memproklamirkan dirinya selaku SUSUHUNAN Pelimbang Darussalam. Lokasi istananya adalah pada lokasi sekolah HIS Kebon Duku 24 ilir Palembang di zaman Hindia Belanda. Atau lokasi SMP Negeri Kobon Duku Palembang. Beliau dimakamkan di pemakaman Cinde Walang di belakang pasar Cinde. Sultan Abdurrahman memerintah selaku Raja Pelimbang ke X selama 16 tahun, (1659 – 1675) dan memerintah Selaku Sultan Pelimbang Darussalam selama 23 tahun (1675 – 1698)

Sultan Pelimbang Darussalam ke II
SULTAN MOHAMMAD MANSYUR
Bin Sultan Abdurrahman Cinde Walang

Sultan Mohammad masyur atau Raden Ario ini adalah anak kedua dari susuhunan Abdurrahman Cinde walang, beliau memerintah selaku Sultan selama 12 Tahun (1698 – 1710) Lokasi istananya dikelurahan KEBON GEDE 32 ilir Palembang dan dimakamkan dilokasi ini juga. Beliau memerintah di Zaman Gubernur Jenderal Hindia Belanda Willem Van Outhoorn, Johan van Hoorn, dan mininggal dunia di masa Abraham van Riebeek, Sultan Muhammad Mansyur ini selanjutnya digantikan oleh anaknya yang
bernama Ratu Purboyo, tetapi yang hanya satu hari menjadi Sultan karena wafat diracun.

Sultan Pelimbang Darussalam ke III
SULTAN AGUNG KOMARUDDIN SRI TERUNO

Bin Sultan Abdurrahman Cinde Walang

Raden Uju adalah adik kandung dari Sultan Mohammad Mansur, memerintah selaku Sultan Pelembang Darussalam selama 12 Tahun (1710 – 1722) dengan Gelarnya SULTAN AGUNG KOMARUDDIN SRI TERUNO, Lokasi Istananya di kelurahan 1 ilir Palembang dan bermakam ditempat ini juga. Beliau memerintah pada zaman Gubernur Jenderal Abraham van Riebeek, Christoffel van swoll dan hendrik van zwaardekroon.

SULTAN DEPATI ANOM
Bin Sultan Mohammad Masyor
Sultan Depati Anom adalah Kemenakan dari Sultan Agung Komaruddin, atau anak dari Sultan Mohammad Mansyur Kebon Gede. Sultan Depati Anom ini adalah “Sultan intermezzo” karena memaksakan diri menjadi Sultan. Sehingga Sultan Agung Komaaruddin terpaksa mengangkatnya menjadi Sultan, dan Sultan Agung Komaruddin menjadi Sultan AGUNG.
Sultan Depati Anom pada mulanya telah meracuni kakaknya sendiri yaitu Pangeran Purbaya karena ingin menjadi Putra Mahkota, sedangkan adiknya sendiri Pangeran Jaya warakrama (Kemudian hari menjadai Sultan Mahmud Badaruddi I) dimusuhinya pula, hingga Pangeran Jaya Wirakrama hijrah ke Johor Malaya. Sultan Depati Anom bermakam di desa belida kecamatan Gelumbang, ia sempat menjadai Sultan selam 9 tahun (1713 – 1722).

Sultan Pelimbang Darussalam ke IV
SULTAN MAHMUD BADARUDDIN LEMABANG

Sultan Mahmud Badaruddin I adalah Pangeran Ratu Jaya Wikrama, anak ke 3 dari Sultan Mohammad Mansyur. Beliau memindahkan lokasi Istananya ke 3 ilir Palembang, dan bermakam di lokasi ini pula, Makamnya disebut Masyarakat sebagai Makam KAWAH TEKUREP.
Beliau membangun Pasar koto 10 ilir, Membangun masjid Agung, membangun kraton kuto Lamo, dan membangun kraton Koto Besak, yang ketika hayatnya baru mencapai 60%.Sultan Mahmud Badaruddin I memerintah selama 34 tahun (1722 – 1756). Dimasa gubernur jenderal Hendrik Van Zwaardek roon, Mettheus de haan, Diederik Van Durven, van Cloon, Abraham Patras, Adriaan P. De Valckenier, Johannes Theedens, Gustaaf willem Baron Van Imhoff dan Jacob Moseel

Sultan Pelimbang Darussalam ke V
SULTAN AHMAD NAJAMUDDIN LEMABANG
Bin Sultan Mahmud Badaruddin

Dizaman Sultan Ahmad Najamuddin ini tidak banyak perubahan kecuali merehabilitir masjid Agung, Beliau memerintah selaku Sultan Pelembang Darussalam selama 24 tahun (1756 – 1780) dimasa Gubernur jenderal Jacob mossel, Petrus Albertus Van der Parra, jeremias Van Riemsdijk dan Reinier de Klerk, Sultan Ahmad Najamuddin dimakamkan dikomplek pemakaman Lemabang.

Sultan Pelimbang Darussalam ke VI
SULTAN MUHAMMAD BAHAUDDIN LEMABANG

Bin Sultan Ahmad Najamuddin

Memerintah selaku Sultan selama 27 tahun (1780 – 1807) dimasa gubernur jenderal rainier de klerk, mr.Willem Arnold alting, mr.Peter Gerardus van Overstraten, Johannes Sieberg,dan Albertus henricus wise. Beliau bermakam di Lemabang.

Sultan Pelimbang Darussalam ke VII
SULTAN MAHMUD BADARAUDDIN (II) LEMABANG
Bin Sultan Muhammad Bahauddin
Sultan Mahmud Badaruddin II atau RADEN HASAN memerintah selama 14 tahun (1807 – 1821) Semasa Gubernur Jenderal Albertus HW, Herman Willem Daendels, Jan Willem Jansens, Lord E.O, Sir Thomas Stamford Raffles, John fendall dan Mr. G.A.G Ph Van der Capellen. Beliau amat anti kepada Inggris dan Belanda, hingga beberapa tahun berperang barulah beliau dapat ditangkap dan ditawan oleh Belanda hingga diasingkan ke Ternate dan wafat disana. Beliaulah Sultan Palembang Darussalam yang sudah diakui sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan SK Presiden RI No.063/TK/tahun 1984 tertanggal 29 oktober 1984.
L Sultan Pelimbang Darussalam ke VIII ukisan
SULTAN HUSIN DIA’UDDIN SOAKBATO
(Sultan Ahmad Najamuddin II)

Sultan Husin dia’uddin adalah Pangeran Dipati atau adik kandung dari Sultan Mahmud Badarauddin II, Dengan diasingkannya Sultan Mahmud Badaruddin II ke ternate maka habislah dinasti Lemabang. dan berdirilah Dinasti baru yaitu DINASTI SOAK BATO. Sultan Husin Dia’uddin adalah Sultan yang diangkat oleh Pemerintahan Inggris, berhubung KRATON KUTO BESAK dikuasai Inggris maka Sultan Husin Dia’uddin membangun Kraton di Soakbato sekarang masuk kampong 26 ilir Palembang, Sementara itu Kraton Kadipaten masih tetap berdiri di Kadipatenan yang lokasinya ditempati oleh rumah Ong Boen Tjit di SEKANAK / SUNGI TAWAR. Setelah Belanda berkuasa kembali di Pelembang, Belanda menurunkan Sultan Husin Diauddin dan menobatkan kembali Sultan Mahmud Badaruddin II. Sultan Husin Diauddin Wafat di kampong KRUKUT Jakarta setelah sebelumnya ditawan dan diasingkan oleh Belanda ke Cianjur dan dibawa kembali kebatavia. Beliau memerintah selam 9 tahun (1812 – 1821).

SULTAN AHMAD NAJAMUDDIN (II) PANGERAN RATU
Bin Sultan Mahmud Badaruddin II

Beliau adalah anak Sultan Mahmud Badaruddin II, Beliau memangku jabatan selaku Sultan “Intermezo” selama 5 tahun (1816 – 1821) Beliau adalah Panglima Perang saat bersama ayahnya melawan Belanda, Tapi akhirnya Pangeran Ratu ditanggap dan dibuang ke Cianjur, lalu dibuang ke pulau Banda hingga akhir hayatnya dan bermakam disana

SULTAN AHMAD NAJAMUDDIN (III) PRABU ANOM
( Sultan ke Pelimbang Darussalam ke IX )

Raden Ahmad adalah anak Sultan Husin Dia’uddin, memerintah selaku Sultan Palembang Darussalam yang ke IX atau yang terakhir. (1821 – 1825). Dengan gelarnya SULTAN AHMAD NAJAMUDDIN (III) PRABU ANOM. Pada tahun 1823 Sultan beserta rakyatnya melakukan pemberontakan terhadap Belanda, tetapi akhirnya dapat dihancurkan oleh Belanda dengan bantuan “Penghianat-Penghianat” hingga Sultan terpaksa Hijrah ke Muara Enim, tetapi akhirnya setelah dibujuk dan dilakukan penipuan-penipuan dengan perantaraan para penghianat, dapatlah ditawan dan diasingkan ke kampung Krukut Jakarta menyusul Sultan Tua yang sudah lebih dahulu ditawan disana hingga wafatnya.Dengan itu semua, maka berakhirlah riwayat KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM karena sejak itu BELANDA telah memerintah penuh : selaku penjajah ! Dan banyak Sultan-Sultan Palembang Darussalam yang ditawan dan dibuang dari Palembang oleh BELANDA

Ketika sang hati memberi nasihatnya,,,   Leave a comment

Pada saat kita menyadari bahwa diri kita berada jauh dari cahaya. Mungkin juga berada pada posisi mendekati titik jenuh kita. tidak ada semangat dan daya upaya untuk menikmati indahnya hidup. mungkin bisa saja saya katakan ini suatu kondisi terlemah dalam hidup. semua mungkin pernah merasakan ketidakmampuan melakukan semua hal, tidak bersemangat bekerja, tidak bisa berkonsentrasi walaupun itu sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan. apa yang kita mau pegang pada saat dipegang tiba-tiba terjatuh. apa yang hendak kita lakukan pun tidak kita sadari. dan mungkin kita semua pernah merasakan bingung untuk melakukan apa, diantara sekian banyak materi kerjaan di depan kita. Namun,, yang berkata adalah beda dari yang dipikirkan. itulah suatu kondisi dimana hendak menuju titik bosan dan titik jenuh dari suatu kondisi.

Pernah aku berpikir bahwa aku tidak mampu untuk melanjutkan hidupku, dan aku tak mampu berpikir untuk apa semua ini kulakukan, pernah aku berpikir bahwa aku tidak mengetahui untuk apa aku ini hidup, dan apa yang harus aku lakukan dalam alam dunia ini sembari menunggu sisa masa hidupku. Pernah aku berpikir bahwa aku tidak mampu melanjutkan hidupku, karena aku selalu sendiri dan tidak ada teman setia yang dapat berbagi kehidupan dan cerita, Pernah aku merasakan kesunyian yang mendalam sehingga aku tenggelam dalam perasaan sedih yang semakin menyiksa batin ini. pada kondisi ini justru pemandangan yang terlintas dalam benakku adalah aku mampu melihat mereka dengan atribut sosial dan semua atribut kesuksesan yang senantiasa mengitari mereka justru tidak satu pun menghampiriku. Pernah aku berpikir bahwa aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk melangkah ke masa depan, pernah pula terlintas dalam pikiranku bahwa waktuku hampir tiba, dan harus segera kuselesaikan semua hutang dan aktivitas tertundaku. di saat kondisi ini hadir dalam perasaanku, Seketika diiringi hangatnya air mataku jatuh membasahi pipi, seketika aku dapat menangis tersedu-sedu. tubuhku melemas dan rasanya aku ingin berteriak memecah beban dalam hati dan pikiranku.

Seketika setelah air mataku membasahi pipi, aku tertunduk lemas dan tak dapat lagi menangis, seketika itupula hatiku memainkan peranannya seolah sebagai penasihat raja yang memberi penyejuk dalam diriku. Suatu perkataan yang senantiasa membisik dalam hati, seolah-olah ia adalah teman setiaku yang memberi dorongan dan dukungan bagiku. Ia menasihatiku bahwa jangan kau teruskan kondisi seperti ini, karena ini adalah pintu gerbangnya syaitan agar engkau melangkah lebih maju, selangkah lebih maju maka kau terjerumus ke dalam kesedihan yang mendalam. hatiku berbicara seolah-olah ia berada dihadapanku.

Ketika hatiku menasihati untuk kembali ke alam nyataku..seketika kutarik nafas sedalam-dalamnya lalu kuhela dengan penuh keikhlasan, hingga tiga kali kulakukan hal ini sembari berlindung pada Allah dan memohon kepada Allah keridhoanya, seketika aku berucap istighfar seketika pula perasaanku menjadi tenang, beban berat yang seperti gunung di pundakku seketika kurasakan hilang dan aku menjadi semangat kembali. seolah-olah ini adalah suatu perintah dari batinku. Hatiku kembali menasihatiku agar aku jangan menjadi bodoh dan ini adalah perbuatan yang mengundang sisi kemenangan syaitan, ia berkata padaku bahwa aku harus semangat dan melanjutkan perjuanganku di dunia ini. Seolah-olah hatiku menjawab semua kegundahan yang berlaku hari itu, ia menjawab tujuan hidupmu adalah mencari ridho Allah robbmu, diriku memiliki keluarga yang menunggu keberhasilanku, karena diriku adalah tumpuan mereka. kedua orang tuaku menunggu penerus bagi keluarganya, bahwasanya aku harus memiliki keluarga kelak dan mengasuh semua anak-anakku kelak, bahkan aku harus menghadirkan cucu bagi mereka. karena mereka telah tua, betapa kau tidak merasa kasian pada ibumu yang sudah tua dan letih untuk mengasuh hidupnya, betapa kau tidak merasa kasian dengan ayahmu yang sudah renta dan tak mampu lagi untuk bekerja. Apa yang kau tunggu saudaraku, karena inilah masamu sudah tiba waktumu untuk mengibarkan sayapmu, dan menyambut keberhasilan atas usahamu, tetaplah semangat dan mendekatlah kepada Robbmu selalu dikala kau senang atau sedih, bahkan di kala kau dalam kesepian bahkan keramaian yang akan menyertaimu..

Seketika nasihat-nasihat ini muncul dari hatiku yang paling dalam, kembali aku tarik nafas sedalam-dalamnya dan kuhela dengan keihlasan dengan mata terpejam kulangkahkan hati dan perasaanku dengan Bismillah, bahwa aku harus manfaatkan sisa hidupku untuk mencapai karunia dan ridho Allah, karena itulah tujuan hidup yang sebenarnya.

Posted October 26, 2011 by a'im in Cerpen dan Kisah

Tagged with , , , , , , , , , , , ,

Ketika Hati memainkan peranannya…   Leave a comment

Sebuah hati yang hanya tercipta dari segumpal darah merah mungkin hanya beberapa centi jika diukur dengan ukuran matematis, atau hanya segenggam tangan manusia jika dapat diperkirakan. dan seringkali kita melihat hati digambarkan dalam bentuk “love” sebagai wujud dari kasih sayang dan cinta. Namun, sebuah hati dari seorang manusia tidak hanya sebatas organ berharga yang dapat memberikan kehidupan bagi pemiliknya, betapa tidak hati yang begitu kecil memainkan peranannya dalam segala hal.  Itulah qolbun sebuah istilah dalam mengisyaratkan perasaan yang menggerakkan semua organ dalam diri manusia, menyalurkannya ke dalam pikiran dan dilanjutkan pada bergeraknya organ lainnya sebagai bentuk komando dari sang jenderal “qolbu”


Keberadaannya menjadikan seseorang dengan berbagai karakteristik yang unik dan menarik..

Ketika seorang manusia memiliki suatu perasaan ketertarikannya terhadap sesuatu maka hati berubah menjadi sangat agresif dan senang, sehingga membuat sang tuan seringkali berkata bijak kepada semua orang, dan membuatnya seringkali menebar senyum dan menunjukkan karisma kebahagiaannya melalui raut muka dan tingkah lakunya. begitu besar pengaruh sang hati pada seorang pemilik walaupun ia berbentuk segumpal darah.

dilain pihak sang hati yang sedang bersedih maka memberikan imbas yang sangat berharga pula pada sang pemilik, akan hadir suatu perasaan sedih yang diikuti oleh sikap tubuh yang melemas dan raut muka yang tidak ceria, kegelisahan sikap dan ketidaktenangan dalam semua gerak gerik. tak jarang dibuatnya menangis tersedu sedu hingga meneteskan air mata yang sangat pilu.

Ketika diri ini menginginkan kebersamaan selalu hadir dalam diriku, maka ketika adanya suatu perpisahan maka diri ini sungguh sangat merasakan kesakitan karena perpisahan, sang hati memainkan peranannya agar senantiasa dalam kebersamaan itu terulang. ketika diri ini menginginkan kesendiriannya demi ketenangannya maka ketika ada suatu keramaian sang hati memainkan peranannya untuk tidak menyukai suasana penuh keramaian. sungguh unik sang hati dalam memainkan peranannya.

Seseorang yang ditinggal mati orang tuanya akan merasakan kepedihan yang mendalam dan tak terbayarkan, perasaan ketidakmampuan melanjutkan kehidupan dapat saja terjadi, bahkan mengefek pada jatuhnya bulir-bulir air mata dan hadir suatu sikap tak menentu dalam kesehariannya. seorang yang ditinggal pergi oleh seseorang yang ia cinta bukanlah perkara mudah untuk melupakannya barang sekejap, disinilah sang pemilik hati (Allah) menghadirkan hikmah-hikmahNya dari semua kejadian hidup agar kita dapat belajar dari semua kejadian yang Ia berikan, menjadikan diri tambah dewasa dan bertambah bijaksana dalam hidup di dunia. manusia yang dikehendaki agama adalah mereka yang mampu mengambil hikmah dari semua kejadian dan membaca semua kalam yang tersirat maupun tersurat.

“Yaa Muqollibunal Qulub Tsabbit qulubana ‘alaa to’atik” (wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah kami dalam taat padaMu).

Seorang yang sedang jatuh cinta pun demikian, sang hati memainkan peranannya  untuk senantiasa membuat sang pemiliknya bahagia, selalu tersenyum ramah kepada semua orang sehingga tak jarang orang menganggapnya sedang berbahagia, sang hati menjadikannya selalu bersemangat dalam beraktifitas, sebaliknya jika ia dalam keadaan putus cinta sang hati menjadikan semua organ dalam tubuh dalam diri manusia tidak mampu menerima kondisi lingkungan sekitarnya, perasaan sedih dan tak mau melakukan hal-hal lain sebagi aktivitas rutinnya akan dapat saja terjadi sebagai bentuk akibatnya. coba perhatikan mereka yang sedang putus cinta,  bagi sebagian orang ada yang tak mampu makan dan tak mampu untuk berada dalam keramaian. itulah efek yang mungkin terjadi akibat permainan sang hati. Namun satu hal yang perlu ditekankan bahwasanya dalam diri manusia ada suatu penggerak yaitu hati dan hati digerakkan oleh sang pemilik hati (rabbul jalil)” (Kitab Addurunnafis)

Ada rasa suka dan ada rasa sedih sebagai suatu fenomena hati yang tak dapat terelakkan bagi semua orang. namun di lain sisi ada suatu keburukan yang dapat timbul dari sebuah hati yang tidak sehat, itulah sebuah perbuatan buruk yang sangat ditakuti sebagaimana Rasulullah mengatakan “di dalam diri manusia terdapat segumpal darah, jika baik ia maka baiklah semuanya, sebaliknya jika buruk ia maka buruklah semuanya, itulah hati”

Adanya prasangka buruk dan ada prasangka kebaikan, ada sifat-sifat tercela dan ada sifat-sifat terpuji yang akan muncul dalam diri manusia bergantung dari mana manusia hendak menjadikan hatinya. Hanyalah Allah dan agamanyalah yang dapat menuntun sang hati menjadi sehat dan dalam cahaya ilahi. Karena Rasa Cinta yang musti diharapkan hadir adalah sebuah cinta yang hakiki yakni Cinta kepada Allah dan Rasullullah. yang senantiasa harus hadir dalam diri kita hingga ajal menjemput kelak…

“ya Allah ya Rasulullah hadirlah dalam kehidupan dan kematian kami…” Amin

Asal mula nama Indonesia…   Leave a comment

 

mungkin gak semua kita sebagai anak Indonesia tahu asal mula nama negara kita tercinta “INDONESIA”. dari mana tuh nama muncul,,smoga sedikit mencerahkan semangat nasionalis kita yang sedikit memudar akhir-akhir ne disamping pemberitaan elit politik dewasa ini yg gak nentu……ne artikel ane tarik dari google, thanks buat sumbernya… 🙂

Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa Indoa menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah “Hindia”. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).
Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).
Eduard Douwes Dekker ( 1820 – 1887 ), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” ( Bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.

Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan ( 1819 – 1869 ), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Ingris, George Samuel Windsor Earl ( 1813 – 1865 ), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:

“… the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians”.

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon ( Srilanka ) dan Maladewa. Earl berpendapat juga bahwa nahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:
“Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago”.
Ketika mengusulkan nama “Indonesia” agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826 – 1905 ) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).

Identitas Politik
Pada dasawarsa 1920-an, nama “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama “Indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya :

“Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.”

Di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924). Pada tahun 1925, Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama “Indonesia”. Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Tetapi Belanda menolak mosi ini.
Dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama “Hindia Belanda”. Dan setelah itu lahirlah bangsa Indonesia.

Sumber : http://kask.us/4379552

Nak kawen, musim ujan….   Leave a comment

Pernah denger kalo bulan yang ujungnyo ‘ber’ itu mulai musim ujan, sperti november, desember, oktober, januari sampe februari…

walo musim ujan, maka gak membuat semua orang jd gak da aktivitas,, malah banyak pula umat yang nikah pada bulan-bulan ene, entah keluarga kita, entah itu tetangga, entah itu kerabat dan teman dekat kita. semuanya sibuk mempersiapkan acara.

nah klo di Jepang ne boneka adalah boneka penangkal ujan yang kayak di film Ikkyusan si biksu kecil….klo di Indonesia mah adanya boneka jelangkung,, sebagai boneka trend yang dipake buat film dan cari wangsit,,,heheh

Berbicara tentang kawinan di musim ujan,,,,Kebetulan ne terjadi pada keluarga temen ane, tuh keluarga mao ngadain hajatan di rumahnya, otomatis semua orang pada sibuk ne. ada yang bagian masak, si ibu-ibu pada ngrumpi, entah paan yang diomongin yang penting setor gigi di hari ntu…dan weitsssss.. ada yang pake gigi perak nuh,,,,heehe

Saat itu hari sabtu, dan besok adalah perhelatan akbarnya. Tiba-tiba ada salah satu keluarga  teman ane yang bilang neh,, “musim ujan gini,,mao acara besok biar gak ujan kasih penangkal!!!…

towet….ane langsung heran,,,,

dalam hati ane bingung, gimana mo nangkal ujan, pake payung !!! ato pake diusir gitu, kayak ngusir anak ayam…yaelahhhhhhh…

Pas hari itu, ane gak begitu gubris tuh omongan bapak tadi.

singkat cerita neh,,, udah hari ahad. acara udah berarti dimulai, menunggu para tamu,,dan semoga hari ini berjalan lancar..

karena hari udah pukul 10.30 wib. para tamu udah mulai berdatangan neh, dan kursi pun udah pada penuh. yah,,karena panas ane keluar neh ke belakang..coba ente pada tebak apa yang ane liat di belakang tadi…..

hhahaha…. ternyata relisasi dari omongan tuh bapak kemaren,,,dan ternyata tertancap sebuah cabe dan tiga butir bawang merah pada sebatang lidi….

Ya Allah,,, buat apa neh barang ANTIK nancap dipager,,,mo gue buang ne punya tuan rumah, gak ane buang ne sebuah kesyirikan..gak logis banget, ujan kok takut ama ne bawang..gak logis banget kok Allah takut ama ne cabe, hingga ujan gak jadi turun ke bumi….akhirnya ane buang tuh bawang,,,,tanpa diketahui oleh tuan rumah…

hari memang mendung, ya wajarlah emang ne bulan lgi musim-musimnya ujan….tapi alhamdulillah gak ujan…

Nah sekarang ane mo balik tanya sama semua orang, apakah itu sebuah kewajaran, budaya tusuk cabe ama bawang dijadikan penangkal dan penakluk ujan,, dan apakah itu bukannya dikatakan sebagai kesyirikan…?????? dan ane yakin ne kelakuan tidak hanya di tempat teman ane, dan mungkin udah mewabah tanpa disadari bahaya akan akidah kita….

yang benar itu adanya payung buat ngelindungin diri dari ujan, dan cabe buat bumbu makan mie karena dinginnya ujan..betul gak..???!!

Mulai dari sini ane mo ajak sapa aja neh yang ngelakuin tuh budaya,,tinggalin gih,, SYIRIK. dan syirik tidak ada ampunannya,,,,,

Perlombaan Bunga   Leave a comment

Di sebuah negara diadakanlah perlombaan keindahan bunga, diikuti peserta dari berbagai negara,
mulai dari Asia sampai Eropa.

Para delegasi sibuk merawat bunganya masing-masing untuk dipertontonkan. Singkat cerita dimulailah acara lomba tersebut.

“Para hadirin sekalian marilah kita saksikan penampilan heboh bunga-bunga dunia”. Bunga-bunga mulai ditampilkan,

Dari Belanda membawa Tulip!,

kemudian dari Perancis membawa Mawar!,

selanjutnya dari India membawa Melati!,

dan seterusnya sampai peserta terakhir dari Indonesia,

dengan santainya naik ke atas panggung, tidak membawa apa-apa. Hadirin pun berteriak, “hu… huuu mana bunganya?, koq kagak ada”, riuh rendah penonton,

Peserta Indonesia menjawab dengan enteng “tenang, tenang sodara-sodara sekalian,
saya bawakan bunga spesial”.

Sambil menyingkap celana dalamnya terbuka, peserta Indonesia
berucap “Ini Kaktus !!! “… ^-^